Syekhas-Syarif tak terhenti pada kritikan, ia pun mengutarakan sederet solusi untuk menanamkan rasa malu bagi perempuan sejak dini. Yang paling mendasar adalah menanamkan keimanan dalam pribadi anak-anak perempuan. Keimanan ini melebihi segalanya. Dengan iman tersebut, seorang hamba akan tergiring untuk malu.
Biarkansaja seseorang memiliki sifat malu. Ia adalah akhlak yang disunnahkan. Malu adalah sebagian dari iman. "Kalaupun sifat malu itu menghalangi seseorang dari meminta haknya," tulis Ibnu hajar dalam Fathul Bari, "maka dia akan diberi pahala sesuai dengan hak yang ditinggalkannya." Karena sifat malu itu, menurut Ibnu Qutaibah, "Dapat
Rasamalu berkaitan erat dengan keberadaan orang lain. Rasa bersalah berkaitan erat dengan hati nurani atau iman dalam diri sendiri. Jika kita memiliki rasa malu kepada orang lain tetapi tidak memiliki perasaan bersalah dalam diri sendiri, pastilah kita suka slintat-slintut alias berperilaku munafik. Orang dengan tipe seperti itu tentu suka membangun image yang baik di depan orang lain karena
Orangyang beriman pasti memiliki sifat malu dalam menjalani kehidupan. Orang yang tidak memiliki rasa malu berarti seseorang bisa dikatakan tidak memiliki iman dalam dirinya meskipun lidahnya menyatakan beriman. Rasulullah SAW bersabda, ''Iman itu lebih dari 70 (tujuh puluh) atau 60 (enam puluh) cabang, cabang iman yang tertinggi adalah
Prosesdan pembiasaan adalah yang saya rasa menjadi benang merah dari semuanya. Saya akui, sewaktu kecil saya adalah sosok yang sangat pemalu dan penakut. Saya tidak ingat bagaimana mulanya saya bisa menjadi sepemalu itu, namun saya masih ingat bagaimana akhirnya saya dibentuk dan membentuk diri untuk keluar dari rasa malu yang dimiliki.
Aaop. Karena itu, Anda perlu berdamai dengan rasa malu tersebut. Meskipun memang tidak mudah, Anda bisa menerapakan lima langkah berikut ini. 1. Perhatikan apa yang memicu rasa malu datang Pertama, coba evaluasi dan tulis apa saja yang membuat Anda merasa malu. Ini mungkin sulit pada awalnya, karena tidak dipungkiri kalau Anda juga malu untuk mengingat dan mengungkapkannya pada diri sendiri. Pahami dengan dalam mengapa Anda merasa malu, bisakah rasa malu itu dihilangkan, apa yang bisa membuat Anda tidak malu lagi, serta bagaimana mengantisipasi diri agar tidak semakin malu. Begitu Anda tahu apa yang membuat Anda malu, Anda bisa mulai mempelajai pemicunya dan memecahkan kegelisahan Anda ini. 2. Ubah pikiran Anda Terkadang, pikiran negatif bisa menjadi racun bagi rasa malu yang sudah Anda miliki. Dengan terus menerus berpikir negatif seperti, โ Apa kata orang-orang soal saya nanti?โ atau, โBagaimana kalau saya dicap sebagai orang memalukan seumur hidup?โ Anda bisa menenggelamkan diri dalam pikiran negatif. Pikiran ini tidak akan membuat diri Anda jadi lebih baik. Yang ada malah makin malu dan terpuruk. Tugas Anda adalah mengolah perasaan malu dengan menantang pemikiran Anda sendiri. Misalnya Anda malu karena harus mengulang banyak mata kuliah di semester depan. Daripada merasa malu dan tidak semangat belajar, tantang diri Anda sendiri. Misalnya dengan berkata, โAku memang harus mengulang beberapa mata kuliah, tapi di semester ini aku bakal lebih semangat dan rajin. Lagipula, tidak mengulang mata kuliah bukan jaminan pasti cepat lulus dan sukses.โ 3. Terima diri, kalau Anda memang merasakan malu Tidak ada yang ingin merasa malu atau dipermalukan. Namun, ketika itu terjadi, Anda tidak bisa menghapusnya begitu saja dari ingatan. Hal pertama yang wajib Anda lakukan adalah menerima kalau rasa malu itu memang Anda rasakan. Anda tidak boleh menyangkal dan menganggap diri Anda baik-baik saja. Anda harus menerima rasa malu tersebut untuk bisa melawannya. Dengan mengakui perasaan Anda, Anda juga bisa menjadi orang yang kembali percaya diri dan positif. Penerimaan diri sendiri ini lebih penting ketimbang harus terus-menerus menutupi rasa malu yang Anda punya. 4. Jauhi orang-orang yang membuat rasa malu Anda muncul kembali Memang menyebalkan bila masih saja ada orang-orang yang terus mengingatkan Anda soal hal memalukan yang sudah terjadi. Jika masih ada orang yang seperti itu, atau sengaja menyinggung supaya Anda tambah malu, ada baiknya hindari orang-orang โberacunโ tersebut. Anda punya hak untuk memilih siapa yang akan berada di sekeliling Anda dan siapa yang tidak. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung, memahami, dan mencintai Anda. 5. Memaafkan diri sendiri Mengikhlaskan hal, orang, atau kejadian yang membuat diri malu, merupakan cara jitu yang bisa Anda lakukan untuk mendamaikan diri dari perasaan malu. Seperti yang telah disinggung di atas, setiap orang punya salah dan pernah merasa malu. Lalu, untuk apa Anda menjadi orang yang terpuruk dalam rasa malu? Satu atau dua kejadian yang memalukan tidak akan menjadi vonis seumur hidup terhadap identitas dan hidup Anda. Maka, lebih baik bangkit, maafkan kesalahan yang pernah Anda lakukan, dan sekarang fokus untuk memperbaiki diri.
Malu adalah sifat yang sangat terpuji dan amat dianjurkan dalam kehidupan sosial. Rasa malu adalah salah satu tanda kebersihan hati dan kesehatan jiwa seseorang. Jika Anda melihat seseorang yang merasa tidak enak untuk melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan, maka ketahuilah bahwa itu tanda kebaikan dalam dirinya. Sebaliknya, jika ada orang yang tidak pernah merasa segan mengucapkan kata-kata yang tidak layak, atau tidak merasa sungkan melakukan hal yang tidak semestinya, maka ketahuilah bahwa sebagian kebaikan dalam dirinya telah hilang. Karena malu bagian dari iman, makin baik iman seseorang, makin rasa malunya dia jaga. Rasul bersabda ุงููุญูููุงุกู ู
ููู ุงููุฅููู
ูุงูู Sifat malu sebagian dari iman al-Bukhari, al-Nasai, Abu Daud Tidak heran, rasa malu ini menjadi sifat agung yang membedakan jati diri seorang muslim dengan penganut agama lain. Nabi Muhammad bersabda ููููููู ุฏูููู ุฎููููู ููุฎููููู ุงููุฅูุณูููุงู
ู ุงููุญูููุงุกู Setiap agama memiliki akhlak khusus yang membedakan dirinya dari yang lain, dan akhlak Islam adalah malu. Malik Malu adalah akhlak yang mencerminkan keagungan. Lihatlah sejarah, pemilik sifat mulia ini hanya orang mulia seperti Nabi Muhammad dan Utsman bin Affan. Malu adalah moral yang selalu mendatangkan kebaikan, ketenangan dan ketentraman sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari, nomer hadits 5652. Dengan rasa malu, seseorang akan menjaga dirinya tetap di atas koridor agama dan masyarakat. Dengan itu, dia tidak akan berbuat segala sesuat seenaknya. Rasul bersabda ุฅูุฐูุง ููู
ู ุชูุณูุชูุญู ููุงุตูููุนู ู
ูุง ุดูุฆูุชู Berbuatlah sesukamu, jika tidak merasa malu. Ahmad B. Bahaya Hilangnya Rasa Malu Bahkan, hilangnya rasa malu adalah tanda kehancuran seseorang dan kemurkaan Allah pada dirinya. Ibnu Umar meriwayatkan dari Nabi ๏ทบ ุฅูููู ุงูููููู ุนูุฒูู ููุฌูููู ุฅูุฐูุง ุฃูุฑูุงุฏู ุฃููู ูููููููู ุนูุจูุฏูุง ููุฒูุนู ู
ููููู ุงููุญูููุงุกู ููุฅูุฐูุง ููุฒูุนู ู
ููููู ุงููุญูููุงุกู ููู
ู ุชููููููู ุฅููููุง ู
ููููุชูุง ู
ูู
ููููุชูุง Saat hendak menghancurkan seseorang, Allah cabut rasa malu dari dalam dirinya. Dengan itu ia menjadi orang yang dibenci. Ibnu Majah Bagaimana seseorang itu tidak hancur saat rasa malunya telah hilang, sementara ia tidak segan melakukan maksiat di depan keluarga dan masyarakatnya. Bukanya bertaubat, orang itu malah membanggakan maksiatnya. Silakan baca juga artikel terkait Dosa Lisan akibat hilangnya rasa malu. ููู ุฃู
ูุชู ู
ุนุงูู ุฅููุง ุงูู
ุฌุงูุฑููุ ูุฅูู ู
ู ุงูู
ุฌุงูุฑุฉ ุฃู ูุนู
ู ุงูุฑูุฌู ุจุงููููู ุนู
ูุงุ ุซู
ู ูุตุจุญ ููุฏ ุณุชุฑู ุงูููู Setiap umatku Muhammad akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin. Termasuk mujahirin adalah orang yang berbuat dosa pada malam hari, kemudian pagi hari dia menceritakannya pada orang lain, padahal Allah telah menutupi maksiatnya. al-Bukhari Lebih jauh lagi, ia akan merasa bahwa maksiatnya adalah perbuatan lumrah dalam masyarakat. Pada akhirnya, yang haram dijadikannya halal, yang halal dijadikan haram. Padahal dosa menghalalkan zina lebih besar dari berzina. Menghalalkan judi, lebih besar dosanya dari berjudi itu sendiri. Allah berfirman ูููุงู ุชูููููููุงู ููู
ูุง ุชูุตููู ุฃูููุณูููุชูููู
ู ุงููููุฐูุจู ูููุฐูุง ุญููุงููู ูููููุฐูุง ุญูุฑูุงู
ู ูููุชูููุชูุฑููุงู ุนูููู ุงููููู ุงููููุฐูุจู ุฅูููู ุงูููุฐูููู ููููุชูุฑูููู ุนูููู ุงููููู ุงููููุฐูุจู ูุงู ููููููุญูููู โJanganlah kamu mengatakan hal dusta, Ini halal, ini haram,โ untuk mengada-adakan kebohongan tentang Allah. Sungguh tidak akan beruntung, orang-orang yang mengada-adakan kebohongan tentang Allah.โ an-Nahl 116 Mengatakan โini halalโ dan โini haramโ tanpa ilmu, sama saja menciptakan tandingan bagi Allah, seolah-olah dia bisa menentukan syariat, dan syariat Allah tidak mutlak. Ini dosa besar. C. 3 Macam Sifat Malu Imam Mawardy dalam kitab โAdab al-Dunia wa al-Dinโ mengatakan bahwa malu itu dibagi dalam 3 tingkatan Pertama, malu kepada Allah. Pada tingkatan ini seseorang akan mengerjakan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangnnya. Ia malu karena iman kepada Allah yang Maha Melihat lagi Mengetahui jika ia melakukan dosa maksiat. Ia malu jika tidak beribadah, karena Allah Maha Penyarang telah memberikannya banyak kesempatan hidup dan nikmat. Kedua, malu kepada sesama manusia. Malu ini diaplikasikan dengan menghargai orang lain dan tidak saling menyakiti serta tidak melakukan hal yang tidak seharusnya diperbuat di hadapan orang lain. Sahabat Rasul, Hudzaifah Ibnu Yaman berkata, ูุงู ุฎูููุฑู ูููู
ููู ูุงู ููุณูุชูุญูู ู
ููู ุงููููุงุณู Tidak ada kebaikan bagi siapa yang tidak punya rasa malu kepada sesama manusia. Ketiga, malu kepada diri sendiri. Artinya, seseorang menjaga diri dari sifat-sifat tercela yang tidak kita lakukan karena malu dilihat orang. Maka saat sendirian, ia malu melakukannya. Ia malu untuk menilai buruk orang lain, karena dia tidak merasa lebih baik dari orang lain. D. Kapan Harus Malu dan Kapan Tidak Boleh Malu Rasa malu adalah fitrah, sifat yang telah ada sejak manusia dilahirkan. Maka, kita harus memahami dengan benar arti dan wilayah rasa malu itu. Kita bisa katakan, rasa malu itu diterapkan di dalam koridor hal-hal yang dilarang agama. Implikasinya, tidak ada malu dalam kebaikan, tidak ada malu untuk mengungkapkan kebenaran, tidak ada malu untuk menampilkan sifat terpuji dan tidak ada malu untuk menunjukkan jati diri sebagai seorang muslim. ู ุงุดูุฏ ุจุฃูุง ู
ุณูู
ูู Saksikanlah! Kami adalah orang-orang Islam Ali Imran 52, 64 dan al-Maidah 111 Sekali lagi, dalam Islam rasa malu, iman dan amal baik sangat erat hubungannya. Saat seorang benar-benar beriman, ia akan merasa malu berbuat dosa, saat itu dia berkomitmen untuk menjaga diri dan kehormatan agamanya karena dia sendiri telah berikrar bahwa dirinya seorang muslim orang yang ber-Islam. Malu pada tempatnya akan membawa kita kepada kesuksesan dan kemuliaan, ุงูุญูุงุก ูู ุดูุก ุฅูุง ุฒุงูู Tidaklah malu itu masuk ke dalam sesuatu, kecuali ia akan menghiasi hal tersebut. Sedangkan malu yang tidak pada tempatnya akan menghambat kita untuk terus maju dan berkembang dan berprestasi. Kita telah bersepakat, tidak boleh ada rasa malu dalam kebaikan dan kebenaran. Allah berfirman ูุงููู ูุง ูุณุชุญูู ู
ู ุงูุญู โฆ Allah tidak malu menerangkan kebenaran โฆ al-Ahzab 53 Allah tidak merasa malu menyatakan kebenaran bukan karena Allah tidak punya malu, tapi karena kebenaran memang harus disampaikan. Bukti Allah punya rasa malu adalah hadits Nabi dalam Bulughul Maram yang berbunyi ุฅูููู ุฑูุจููููู
ู ุชูุจูุงุฑููู ููุชูุนูุงููู ุญูููููู ููุฑููู
ู ููุณูุชูุญูููู ู
ููู ุนูุจูุฏููู ุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ููุฏููููู ุฅููููููู ุฃููู ููุฑูุฏููููู
ูุง ุตูููุฑูุง Rabb-mu, Allah Taโala Maha Pemalu lagi Maha Mulia, sungguh Dia malu menolak hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya kepada-Nya berdoa. 1. Malu Dalam Belajar Diantara malu yang dilarang dalam Islam ialah malu menutut ilmu. Imam Mujahid berkata, ูุงู ููุชูุนููููู
ู ุงููุนูููู
ู ู
ูุณูุชูุญููู ูููุงู ู
ูุณูุชูููุจููุฑู Orang yang malu dan orang yang sombong tidak akan mendapatkan ilmu. Ibunda kita Aisyah Radhiyallahu aanha pernah memuji sifat para wanita Anshar, ููุนูู
ู ุงููููุณูุงุกู ููุณูุงุกู ุงููุฃูููุตูุงุฑู ูููู
ู ููู
ูููุนูููููู ุงูููุญูููุงุกู ุฃููู ููุชูููููููููู ูููู ุงูุฏูููููู Wanita terbaik adalah wanita Anshar. Rasa malu tidak menghalangi mereka untuk memperdalam ilmu Agama. al-Bukhari Inilah kaidah mengapa Islam adalah agama pertama yang menuntut dan mendorong para wanita untuk berpendidikan. Karena bagi Islam, wanita ada sekolah pertama bagi anak-anak. Termasuk bagian dari menutut ilmu adalah bertanya dan mengajukan pertanyaan. Karena malu bertanya, sesat di jalan. 2. Malu Melamar Islam punya konsep menarik tentang pernikahan. Konsep ini tentu agak tabu dilakukan zaman sekarang. Ini juga tips untuk akhwat yang ingin segera menikah, โlamarlah pria idaman saudariโ. Ya, Islam tidak melarang wanita untuk purpose kepada pria. Karena nikah adalah ibadah, langkah menuju akad juga ibadah. Islam membolehkan para wanita mengajukan lamaran pada pria. Ini sudah dilakukan Khadijah binti Khuwailid, istri Rasul dan beberapa shahabiyah, sebagaimana yang tertulis dalam al-Bukhari No. 2144 dan Ibnu Majah 1991. Islam tidak melarang jatuh cinta, yang dilarang adalah dosa yang dilakukan atas nama cinta. 3. Malu Yang Dilarang Setelah memahami semua dalil di atas, secara umum rasa malu dalam Islam adalah akhlak yang terpuji. Namun, ada juga malu yang dilarang dalam Islam, tentu saja yang bertentangan atau menghambat perbuatan-perbuatan baik yang telah kami jelaskan di atas, seperti; Malu belajar. Apapun alasannya, miskin, hidung pesek atau kekurangan pada fisik, tetap harus menuntut ilmu. Orang tua yang memiliki anak cacat fisik pun tidak boleh minder. Justru wali murid harus mendukung penuh pendidikan. Fisik boleh cacat, tapi siapa tahu otaknya cemerlang, cerdas, dan banyak membawa manfaat. Malu bekerja. Islam mendorong setiap pemeluknya untuk memiliki penghasilan, karena Islam mengharamkan perbuatan mengemis. Islam mencintai orang mandiri. Malu bekerja karena profesinya kurang keren, โ kuli atau tukang sapu, contoh โ adalah perbutan tercela. Karena yang tepenting dalam bekerja adalah proses mencari rezeki dengan cara halal, bukan besaran gaji atau penghasilan. Dalam hal ini, seorang muslim dilarang malu.
berikut yang bukan urgensi memiliki rasa malu adalah